crossorigin="anonymous"> 3 Bekal Utama Menuju Pernikahan
Relationship

3 Bekal Utama Menuju Pernikahan

Bekal menuju pernikahan tentu saja ada dan penting setiap jiwa memahami. Sebagaimana perjalanan, pernikahan juga demikian.

Malah dalam realitas sehari-hari pernikahan diibaratkan bahtera yang akan melakukan pelayaran panjang menuju pantai harapan.

Akan ada gelombang, badai, bahkan guncangan hebat dalam pelayaran itu. Nah, agar sampai dengan selamat ke pantai harapan, setiap jiwa penting memiliki bekal untuk pernikahan.

Bekal Pertama

Pastikan menikah karena agama dan dalam rangka menyempurnakan agama (iman).

Rasulullah SAW menegaskan hal ini. Menikah itu karena kekayaan, nasab, kecantikan dan agama. “Maka perhatikanlah agamanya kamu akan selamat.” (HR. Bukhari Muslim).

Sebab dari semua aspek itu, hanya agama yang selalu manusia butuhkan dalam segala situasi dan kondisi kehidupan.

Sedangkan harta, kecantikan dan nasab, sama sekali berbeda dengan agama yang temporer dan seringkali tidak banyak membantu dalam situasi dan kondisi tertentu dalam kehidupan.

Sederhananya, selain agama, semua bisa rusak dan sirna. Tetapi iman yang kemudian saling menguatkan dalam rumah tangga akan senanitasa hadir, kuat dan menyelamatkan.

Bekal Kedua

Perkuat pengetahuan dan keterampilan dalam memimpin dan membahagiakan pasangan.

Seorang kolega pernah bertutur bahwa ada sepasang suami istri dimana gaji sang suami lumayan tinggi.

Namun harus terseok-seok karena hutang. Itu semua gara-gara gaya hidup sang istri yang melampaui income keluarga.

Artinya adalah kepemimpinan sang suami tidak berjalan dengan semestinya. Akibatnya jelas, gaya hidup mendrive rumah tangga. Kalau sudah begitu, maka rasionalitas akan terpinggirkan oleh tuntutan gaya hidup.

Oleh karena itu calon suami harus memahami bagaimana memimpin. Memimpin sederhananya adalah mampu melayani, menghargai dan mengutamakan kepentingan iman atas kepentingan apa pun.

Bekal Ketiga

Terus beroreintasi memperbaiki akhlak dalam berkeluarga.

Seperti penjelasan Gus Baha, kala seorang suami mendapati istri marah dan menggerutu, maka sikapi dengan tenang serta sabar. Sebab hanya dengan itu, suami harus sabar dan dapat pahala langsung tanpa harus bersusah payah.

Artinya ada kedewasaan. Ada orientasi bagaimana menerapkan akhlak dalam kehidupan. Tentu saja, sikap sabar akan Allah berikan kemuliaan.

Insha Allah jika tiga bekal itu ada dalam diri masing-masing calon suami dan istri, kebahagiaan akan selalu hadir dan hidup sepanjang hayat.

Mas Imam Nawawi

Related Articles

Back to top button